PALU – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah menggelar Rapat Kerja dalam rangka Sinergi Program Pemberdayaan Alternatif dengan Stakeholder pada Kamis, 24 April 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Lurah Kayumalue Pajeko ini dihadiri oleh 20 peserta yang terdiri dari tokoh perempuan, Tim Penggerak PKK, calon penerima manfaat program, perwakilan Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Palu, Dinas Sosial Kota Palu, Dinas Perdagangan dan Industri Kota Palu, Camat Palu Utara, serta Polsek Palu Utara. (25/04)
Kepala BNNP Sulteng, Brigjen. Pol Ferdinand Maksi Pasule, S.I.K., dalam sambutan pembukaannya menekankan betapa pentingnya kerjasama lintas sektor dalam upaya menekan angka penyalahgunaan narkotika di Sulawesi Tengah. Beliau menyampaikan bahwa BNNP Sulteng tengah melaksanakan program pemberdayaan alternatif di Kelurahan Kayumalue Pajeko sebagai bagian dari rencana kerja penanganan wilayah rawan dan rentan penyalahgunaan narkotika.
Program pemberdayaan alternatif ini bertujuan untuk memberikan mata pencaharian dan keterampilan alternatif kepada masyarakat di wilayah rawan narkoba, sehingga mereka tidak lagi bergantung pada aktivitas ilegal terkait narkotika.
Di akhir sesi rapat kerja, Kepala BNNP Sulteng menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menghasilkan sinergi program kerja dan kegiatan yang konkret antara pemerintah daerah dan BNN dalam menangani permasalahan penyalahgunaan narkotika, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Melalui kolaborasi yang kuat, diharapkan upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika di Sulawesi Tengah dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. *RS
